Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah angkat bicara terkait kasus narkoba yang menjerat Wasekjen Demokrat Andi Arief. Fahri menyayangkan kasus Andi Arief yang menurutnya terlalu dibesar-besarkan.
"Ya sudahlah itu selesaikan di belakang jangan konferensi pers diumumkan, padahal kita tahu Andi Arief ini lagi kritis sama pemerintah," kata Fahri di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (5/3).
Dia menilai, kasus Andi Arief justru jadi bumerang bagi pemerintah. "Suka atau tidak ya pemerintah rusak namanya gara-gara kasus Andi Arief ini, suka atau tidak," lanjutnya.
Sebab bagaimana pun, Fahri berpandangan Andi Arief adalah kritikus pemerintah. Oleh sebab itu, menurut Fahri, apa yang dilakukan terhadap Andi Arief saat ini merugikan incumbent (Jokowi-Ma'ruf).
"Karena itu dilihatnya begitu sama orang," tuturnya.
Fahri mengaku khawatir dengan apa yang pernah disebut oleh Prabowo, jangan sampai ada operasi intelijen untuk menegakkan hukum.
"Nanti malah kacau ini. Sayang nanti jadinya. Karena itu menciptakan kerugian kepada pemerintah, pemerintah rugi loh," sebutnya.
Saat ini Andi Arief belum berstatus sebagai tersangka meski sudah ditahan.
"Sedang dalam pemeriksaan, kita ada mekanisme, ada lab spesialis di dalam proses penegakan hukum,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol M Iqbal di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (4/3).
Menurut Iqbal, berdasarkan mekanisme penyelidikan, status hukum Andi Arief akan ditentukan setelah dua hari ke depan.
“Setelah 3x24 jam,” ujar Iqbal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar