- Rilis survei LSI Denny JA dinilai berbahaya karena memuat elemen adu domba antar sesama bangsa. Hal ini merujuk pada salah satu temuan surveinya yang menyebutkan salah satu basis dukungan untuk pasangan Prabowo-Sandi menginginkan Indonesia seperti Timur Tengah.
Demikian pernyataan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Fahri Hamzah, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (6/3), hari ini.
“Denny JA itu tim sukses, dia bukan ilmuwan. Menurut saya, surveinya mulai berbahaya karena memasukkan elemen-elemen adu domba antar warga negara. Saya terus terang belakangan semakin kurang, dulu dia kakak kelas saya, saya kagumlah sama Denny, sekarang agak payah surveinya, materinya tendensius, janganlah,” kata Fahri.
Bagi Fahri, menginginkan Indonesia seperti Timur Tengah yang kondisinya porak poranda dihantam perang justru tidak rasional. Mana ada warga negara yang menginginkan kondisi perang seperti itu. “Gimana sih itu orang, kan pakai akal aja dong, Denny ... Denny ... cari makan jangan begitu amatlah,” terang Fahri.
Seperti diketahui, Rabu kemarin LSI Denny JA mengeluarkan hasil survei yang digelar sejak 8-25 Februari 2019 di 34 provinsi. Selain mengukur elektabilitas kedua pasangan yang berlaga di Pilpres tahun ini, survei juga menyasar satu segmen yang mengukur basis dukungan untuk kedua pasangan.
Hasilnya cukup mengejutkan. Segmen pemilih muslim pasangan 02, Prabowo-Sandi yang orientasi politiknya menghendaki Indonesia seperti Timur Tengah lebih unggul. Angkanya sebesar 54,1%. Persentase ini jauh lebih besar dari survei yang digelar sebelumnya (Agustus 2018) yang menyentuh 39,6%.
Reporter: Wem Fernandez
Editor: Hidayat Adhiningrat P
Tidak ada komentar:
Posting Komentar